JAMBI.MPN – Dalam upaya mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kerap melanda wilayah Jambi, briefing menjadi langkah awal yang sangat penting. Briefing dalam konteks penanggulangan karhutla berfungsi sebagai pertemuan untuk menyusun strategi, mengkoordinasikan tindakan, dan memastikan bahwa seluruh tim yang terlibat memiliki pemahaman yang sama tentang langkah-langkah yang akan diambil.
Manfaat utama dari briefing ini adalah terciptanya keselarasan dalam operasi pemadaman, sehingga upaya yang dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien.
Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Rachmad, S.I.P memimpin langsung briefing di Posko Karhutla Desa Rantau Panjang, Kecamatan Kumpe Ilir, Sabtu malam (31/08/2024).
Briefing ini melibatkan seluruh elemen tim penanggulangan karhutla, mulai dari TNI, BPBD, hingga masyarakat setempat. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam upaya pemadaman dan pencegahan karhutla dilakukan secara terkoordinasi dan tepat sasaran.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Dandim 0415/Jambi Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya, yang memberikan paparan mengenai kondisi lapangan serta tantangan yang dihadapi selama proses pemadaman. Letkol Yoga menjelaskan bahwa tantangan terbesar adalah kondisi cuaca yang panas dan kering, yang membuat api sulit dipadamkan. Namun, dengan koordinasi yang baik dan strategi yang matang, diharapkan upaya penanggulangan karhutla ini dapat segera membuahkan hasil.
Danrem Brigjen TNI Rachmad menegaskan bahwa briefing ini sangat krusial untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memiliki peran yang jelas dan dapat berkontribusi secara optimal dalam operasi ini.
“Dengan adanya briefing, kita dapat menyatukan pemahaman dan strategi, sehingga setiap langkah yang diambil lebih terarah dan efektif,” ujarnya.
Diharapkan, melalui briefing ini, seluruh tim dapat bekerja dengan lebih terstruktur dan terfokus, sehingga penanggulangan karhutla di kecamatan Kumpeh Ilir dapat segera tercapai.
Dengan kerjasama yang solid antara TNI, instansi terkait, dan masyarakat, ancaman karhutla di wilayah ini diharapkan dapat diminimalisir dan dikendalikan.
(Susi Lawati)