PESAN TERAKHIR BATANGHARI : ‘Selamatkan Kami dari Pembantaian Sistematis’ – Dokumen Pengawasan Palsu Beredar di Grup Tertutup

JAMBI.MPN – “Mereka bukan pengusaha, mereka PENJAHAT LINGKUNGAN yang dengan sengaja menghancurkan masa depan anak cucu kita!” Pernyataan keras ini dilontarkan Jhon Herman, Penasehat Aliansi Wartawan Siber Indonesia (AWaSI) Jambi, menanggapi kekacauan yang terjadi di Sungai Batanghari.Senin (18/11/2024)

KEJAHATAN TERORGANISIR DI SUNGAI BATANGHARI

Sebuah skandal besar terungkap setelah insiden tabrakan kapal batubara dengan Jembatan Aur Duri Satu. Investigasi AWaSI menemukan pola kejahatan sistematis yang mengancam kelangsungan hidup jutaan warga Jambi:

TEMUAN MENGEJUTKAN:

• TANPA DOKUMEN: Kapal-kapal “hantu” beroperasi tanpa Surat Persetujuan Berlayar

• MANIPULASI: Penggelapan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam jumlah fantastis

• AROGANSI: Berulang kali menghancurkan infrastruktur publik tanpa pertanggungjawaban

• KONSPIRASI: Dugaan permainan kotor dengan oknum pengawas

BUKTI KEHANCURAN MASIF

PEMBUNUHAN EKONOMI RAKYAT:

• Ratusan keramba nelayan Tradisional HANCUR

• Ribuan keluarga nelayan kehilangan mata pencaharian

• Kerusakan infrastruktur vital bernilai MILYARAN rupiah

PEMBANTAIAN LINGKUNGAN:

• Pencemaran air MEMATIKAN akibat tumpahan batubara

• Ekosistem sungai di ambang KEPUNAHAN

• Sumber air bersih terancam KONTAMINASI permanen

“Setiap hari mereka beroperasi, setiap hari pula mereka MEMBUNUH masa depan Jambi! Di mana APARAT? Di mana PEMERINTAH?” sergah Herman dengan amarah yang nyata.

PENGAWAS YANG ‘TERTIDUR’

Syahbandar, Polairud, TNI AL, Dishub, BPTD, dan Basarnas: “Enam instansi pengawas, NOL TINDAKAN TEGAS! Apakah ini kelalaian, atau ada PERMAINAN KOTOR di balik layar?”

BUKTI KONSPIRASI?

• Kapal ilegal bebas beroperasi 24/7

• Pelanggaran terang-terangan tanpa tindakan

• Laporan masyarakat sering ‘menguap’

“Ini bukan lagi sekadar pelanggaran administratif. INI KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN!” tegas Herman.

TUNTUTAN KERAS AWaSI:

1. PIDANAKAN semua pemilik kapal ilegal

2. PECAT oknum pengawas yang terlibat

3. SITA seluruh aset perusahaan pelanggar

4. AUDIT FORENSIK terhadap aliran dana

5. REHABILITASI TOTAL ekosistem sungai

PERINGATAN KERAS

“Jika dalam 7 hari tidak ada tindakan tegas, kami akan:

1. Mobilisasi aksi massa BESAR-BESARAN

2. Bongkar nama-nama oknum terlibat

3. Ajukan gugatan class action

4. Laporkan ke KPK dan Komnas HAM”

“Cukup sudah pembiaran ini! Rakyat Jambi MENUNTUT KEADILAN! Sungai Batanghari adalah warisan untuk anak cucu kita, BUKAN UNTUK DIJARAH MAFIA!” Herman menutup dengan ultimatum keras.

(Susi Lawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *