JAMBI.MPN – Dalam upaya menjaga dan melestarikan budaya lokal, Babinsa Desa Pulau Mentaro, Serda Abri Andi dari Koramil 415-01/Suak Kandis, Kodim 0415/Jambi menghadiri rapat persiapan penutupan Lomba Festival Bejolo di Ujung Tanjung di kantor kecamatan Kumpeh, pada Sabtu 13 Juli 2024.
Festival Bejolo, sebuah acara yang menampilkan berbagai perlombaan dan kegiatan budaya, bertujuan untuk memperkuat identitas dan kebersamaan masyarakat Melayu Jambi.
Rangkaian kegiatan dalam Festival Bejolo di Ujung Tanjung yang berlangsung di Kecamatan Kumpeh telah berjalan dengan aman dan tertib. Perlombaan pasambahan adat lokal diadakan di kantor Kecamatan Kumpeh, dan penutupan acara ini akan dilaksanakan pada 20 Juli 2024 di Desa Pulau Mentaro.
Dalam rapat yang diadakan di Desa Pulau Mentaro, Serda Abri Andi bersama dengan Kepala Desa Pulau Mentaro, Ketua BPD, fasilitator kesenian Ibu Mutia, perwakilan camat, serta tokoh adat, masyarakat, dan agama, membahas berbagai persiapan untuk penutupan acara. Serda Abri Andi menekankan pentingnya pelestarian budaya Melayu Jambi.
“Kami berharap rangkaian kegiatan Festival Bejolo ini dapat menjaga dan mewariskan nilai-nilai adat dan budaya Melayu Jambi, agar terus bertahan dan berkembang di tengah perubahan zaman,” ujarnya.
Babinsa juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pembina dan pelatih pasambahan adat untuk terus berkarya dan membina generasi muda. Kami berharap para pembina dan pelatih terus menurunkan keterampilan pasambahan adat kepada generasi berikutnya, agar adat budaya Melayu Jambi di Ujung Tanjung dapat terus berkembang melalui berbagai kegiatan pembinaan, perlombaan, dan pagelaran, tambahnya.
Dalam persiapan penutupan Festival Bejolo, Babinsa bersama panitia berupaya memastikan segala sesuatunya berjalan lancar demi kesuksesan acara. Penutupan yang akan digelar di Desa Pulau Mentaro diharapkan dapat menjadi puncak perayaan yang meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta dan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat semakin menghargai dan mencintai budaya lokal, serta memperkuat rasa kebersamaan dalam menjaga warisan budaya Melayu Jambi. Festival Bejolo tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan kebanggaan terhadap budaya sendiri.
(Susi Lawati)