Media Polisi Nasional – Jabar -Ikatan Keluarga anak dengan ke disabilitasan (IK ADK) dan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) Desa Cibiru Wetan mengadakan outing Hidroterapi dan penguatan keluarga disabilitas ke Antralina, yang terletak di Jalan Raya Cipanas Nomor 150, Cimanganten, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Selasa ( 13/07/2024 ).
TKSK Cileunyi Yudhistira, Fitri Dewi, Euis Wangsih mereka sebagai motor penggerak berjalannya RBM selama ini.
“Kegiatan outing ini dalam rangka Hidroterapi anak-anak dengan ke disabilitasan dan penguatan keluarga disabilitas yang selama ini dibina RBM dan Ik-adk Cibiru wetan”, ucap Fitri Dewi.
“Hidroterapi ini salah satu bentuk upaya untuk Bagaimana anak agar bisa mendapatkan hak-haknya salah satunya di situ kan ada hak pendidikan dan juga hak untuk rekreasi, juga kami ucapkan banyak terima kasih kepada TKSK, Dishub, kades Cibiru Wetan Hadian Supriatna dan para donatur yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah membantu kami sehingga kegiatan ini bisa terlaksana”, ucap Euis menambahkan.
“Dalam kegiatan sosial, apapun itu kita harus memfasilitasi sesuai dengan tugas dan fungsi koordinasi, fasilitasi dan administrasi, jadi segala bentuk penyelenggaraan sosial di wilayah di kecamatan harus kita fasilitasi serta kita koordinasikan kegiatannya dan Alhamdulillah juga di tahun 2024 ini Pemerintahan Desa Cibiru Wetan menganggarkan dari APBDes untuk dana operasional buat RBM dengan besaran 5 juta/tahun itu bukti nyata Kades Desa Cibiru Wetan mensuport RBM”, tutur TKSK Yudhistira.
“Hidroterapi juga dikenal sebagai ‘Terapi Akuatik’ melibatkan terapi merendam tubuh dalam air di mana sifat fisik dari perubahan kepadatan dan gravitasi, tekanan hidrostatik, daya apung, viskositas, dan termodinamika dapat digunakan untuk mendorong perubahan fisiologis, melibatkan latihan khusus di kolam air hangat dengan suhu antara 33–36ºC. Hidroterapi bermanfaat dalam merawat anak-anak dengan gangguan perkembangan saraf dengan meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis mereka”, ungkap Yudhistira menambahkan.
“Daya apung dan turbulensi air memfasilitasi penurunan berat badan dan kemudahan pergerakan selama rehabilitasi untuk mendorong eksplorasi gerakan yang aman, penguatan, dan pelatihan aktivitas fungsional, ini membantu mereka dalam pergerakan tubuh, terutama mereka yang kesulitan bergerak, oleh karena itu hidroterapi disarankan sebagai terapi suportif dan komplementer untuk anak-anak bahkan pada anak-anak dengan tingkat Sistem Klasifikasi Fungsi Motorik Kasar yang rendah, tuturnya juga
Melalui kegiatan ini diharapkan akan memberikan efek yang positif bagi diri orang tua atau pengasuh, bagi anak penyandang disabilitas, lingkungan pendidikan luar bias, lingkungan masyarakat, serta bagi pemerintah daerah.
Maksud dari pelaksanan yang utama kegiatan selain berekreasi bagi anak disabilitas juga memberikan kesempatan kepada orang tua dengan anak disabilitas untuk mendapatkan inspirasi sekaligus keterampilan dalam memberikan kasih sayang bagi anaknya.
Sedangkan tujuannya agar para orang tua memahami kebutuhan dan permasalahan tumbuh kembang anak, dan memiliki keterampilan dalam mengasuh anak sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak.
#Aspa#